Agenda Setting Theory

By Unknown - Mei 15, 2018

Agenda Setting Theory



     Agenda Seeting Theory atau biasa kita kenal dengan teori penentu agenda adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda public dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa.

      Agenda Setting Theory ditemukan oleh Maxwell E. Mc Combos dan Donald L. Shaw pada tahun 1986. Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi atau membentuk pola pikir audience yang terkena terpaan informasinya. Mc Combos dan Shaw juga menjelaskan bahwa media massa juga memiliki kemampuan untuk membuat masyarakat menilai sesuatu yang penting berdasarkan apa yang disampaikan oleh media. 

       Aspek penting dalam konsep teori penentu agenda ini adalah peran fenomena komunikasi massa. Secara singkat teori ini menyatakan bahwa media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang masyarakat pikirkan, tetapi media tersebut berhasil dalam memberitahukan kepada masyarakat untuk apa yang harus dipikirkan. Media massa akan selalu mengarahkan kita pada apa yang seharusnya kita lakukan. Dengan adanya media masyarakat dipermudah karena media dapat memberikan agenda-agenda melalui pemberitaannya, sehinga masyarakat lebih mudah tahu karena mengikuti agenda tersebut.

Asumsi - Asumsi Dasar dari Penentu Agenda :
  1. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain.
  2. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan, tetapi masyarakat tersebut menyaring dan membentuk isu.
  3. Media massa mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Dengan adanya media, dapat membantu masyarakat dalam memilih apa yang penting dan apa yang tidak penting.
Menurut Chaffe dan Berger mengenai teori penentu agenda adalah sebagai berikut :
  • Mempunyai kekuatan dalam memprediksikan, sebab memprediksi bahwa jika orang-orang mengekspos pada satu media yang sama, mereka akan merasa isu yang sama tersebut penting.
  • Dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan mempunyai kesamaan bahwa isu media itu penting.
  • Teori penentu agenda memiliki kekuatan penjelas untuk menjelaskan mengapa orang-orang memiliki kesamaan dalam menganggap pentingnya suatu isi.
Terdapat 3 agenda beberpa dimensi yang terkandung dalam teori agenda setting sebagaimana yang dikemukakan oleh Manheim, sebagai berikut :
  1. Agenda Media :
  • Visibility (visibilitas) adalah tingkat menonjolnya berita.
  • Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak) adalah relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak.
  • Valence (valensi) adalah menyenangkan atau tidak cara pemberitaan suatu peristiwa.2
    2. Agenda Khalayak :
  • Familiarty (keakraban) adalah derajat kesadaran khalayak akan topik yang diberitakan.
  • Personal salience (penonjolan pribadi) adalah relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadinya sendiri.
  • Favorability (kesenangan) adalah pertimbangan senang atau tidaknya khalayak mengenai topik atau isi berita.
    3. Agenda Kebijakan :
  • Support (dukungan), merupakan kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu.
  • Likelihood of action (kemungkinan kegiatan), merupakan kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diibaratkan.
  • Freedom of action (kebebasan bertindak), merupakan nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah.
Ada 2 efek dari Agenda Setting yaitu :
  1. Efek langsung : berkaitan dengan isu (apakah isu tersebut ada atau tidak dalam agenda khalayak, isu mana yang paling penting bagi khalayak)
  2. Efek lanjutan : sebuah persepsi (pengetahuan mengenai peristiwa tertentu) atau tindakan. 
       



    

  • Share:

Liat Materi Lainnya

1 comments