Dewasa ini, media mengalami perkembangan pesat. Perusahaan yang bergerak di bidang media dituntut untuk mengikuti perkembangan sosial yang ada disamping menyampaikan informasi kepada publik. Komersialisasi bisnis media ini melahirkan istilah korporasi media dimana media merupakan badan atau lembaga yang memberikan informasi berdasar komersialitas publik.
Kita dapat melihat beberapa korporasi media di Indonesia.
Tidak melulu bergerak di bidang media, namun untuk meraup keuntungan bahkan bisnis
media bisa merambah ke bisnis seperti perbankan, infrastruktur, ritel atau properti.
Contohnya antara lain: Transcorp milik Chaerul Tanjung yang bergerak di bidang
media (Transmedia-CNN), ritel (Transmart-Carrefour) dan properti (Trans Park). Kemudian
ada Kompas-Gramedia milik Grup Kompas (Koran Kompas, Kontan, Tribun) dan MNC
media milik Hary Tanoesoedibjo (RCTI, MNCTV, GTV, dll).
Dengan keadaan ini, maka tak jarang, media harus
berurusan dengan politik. Media sering digunakan oleh golongan tertentu sebagai
alat penyebaran citra positif. Contohnya pada Media Grup milik Surya Paloh
(Terutama Metro TV) yang terang-terangan mendukung Pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan beberapa waktu lalu sempat mengiklankan mars Partai Nasdem. Hal
serupa juga terjadi pada MNC Grup yang terkena teguran dari KPI karena memutarkan
Mars Perindo secara masif. Beberapa contoh di atas dapat menggambarkan bahwa
media dapat digunakan sebagai alat politik oleh beberapa golongan.
4 comments
Mantab bang
BalasHapussiap kak :)
HapusIjin copas yg ini juga ya kak buat makalahku :)))
BalasHapussiap kak :) silahkan di copas hasil rangkuman kami, karena kami hobi merangkum :)
Hapus