Televisi merupakan media massa yang memadukan antara
audio dan gambar sehingga penerima pesan akan menerima pesan dalam bentuk dua
rupa, lisan dan visual. Secara harafiah, televisi merupakan gambar dan suara
yang disajikan kepada penerima pesan dengan bantuan transmisi sehingga pesan
dapat diterima meskipun terdapat jarak yang jauh antara pengirim dan penerima
pesan.
Adapun sejarah dan perkembangan televisi secara
umum/internasional sebagai berikut:
a.
Ditemukan
cara pengiriman gambar melalui medium udara oleh Paul Nipkov (1883-1884)
b.
Sistem
transmisi televisi dengan menerapkan sistem transmisi Jenkins (1925)
c.
Perusahaan
General Electronics mulai mengadakan siaran secara rutin (1928)
d.
Siaran
televisi pada World’s Fair Day yang menjadi puncak kemajuan televisi di Amerika
Serikat pada pra-Perang Dunia II
e.
Pemancar
televisi mulai bertambah di Amerika Serikat pasca PD II (1946)
f.
Televisi
berwarna mulai diperkenalkan (1940)
g.
Ditemukan
remote kontrol televisi oleh Adler dan Polley dari Amerika Serikat (1956)
h.
Prototipe
televisi plasma oleh Bitzer dan Slottow (1964)
i.
RCA
mnegeluarkan televisi layar datar (1968)
j.
Televisi
dengan tampilan organic
light emitting diode (OLED) diperkenalkan oleh Kodak
k.
Siaran TV
kabel di Amerika seperti Star TV (1980)
l.
Siaran HDTV
oleh NHK Jepang (1981)
m.
Layar plasma
diperkenalkan oleh Larry Webber (1995)
n.
Penggunaan
televisi digital secara luas (2008)
Sedangkan sejarah pertelevisian di Indonesia
sendiri dimulai pada tanggal 17 Agustus 1962 dimana TVRI mulai mengudara dengan
menyiarkan upacara HUT RI ke XVII di Lapangan Istana Merdeka Jakarta. Kemudian
TVRI melanjutkan siaran dengan menyiarkan upacara pembukaan Asian Games keempat
di Jakarta dan meliput kegiatan Asian Games. Seusai Asian Games, TVRI tetap
mengudara dengan mulai menyiarkan iklan mulai bulan Maret 1963. Namun, program
iklan yang sempat terkenal “Mana Suka Siaran Niaga” harus berakhir pada tahun
1981 karena alasan politis. TVRI sendiri memiliki fungsi sebagai sumber
informasi dan penghubung bagi masyarakat kepada pemerintah.
Di akhir 1980-an, mulai muncul siaran swasta
dimulai dengan RCTI pada 24 Agustus 1989. Kemudian disusul oleh televisi lain
seperti SCTV, TPI, ANTV, dll. Pada tahun 2012 di Indonesia sendiri sudah
terdapat 62 stasiun televisi.
Fungsi Televisi
Effendy dalam Sholichah menjelaskan tiga
fungsi dari media:
a.
Fungsi
Informasi
Televisi
sebagai penyebar informasi secara luas ke khalayak
b.
Fungsi
Pendidikan
Acara-acara
di televisi memiliki nilai atau value bagi khalayak sehingga bisa menjadi bahan
pembelajaran masing-masing individu penerima pesan.
c.
Fungsi
persuasi
Tayangan
iklan dapat membantu suatu lembaga dalam memengaruhi pola pikir masyarakat terhadap
suatu produk yang dihasilkan lembaga tersebut.
Jenis Program Televisi
a. Program Informasi
Terbagi atas dua jenis:
Jenis Program Televisi
a. Program Informasi
Terbagi atas dua jenis:
-
Hard News,
penyebaran informasi yang bersifat informatif dan berpengaruh kepada khalayak.
Contoh: siaran berita
-
Soft news:
informasi yang bersifat mendalam dan bagi masyarakat perlu diketahui namun
tidak harus secepat penginformasian hard news. Contoh: talkshow, dokumenter
b.
Hiburan:
memiliki tujuan untuk menghibur audiens, membuat rileks audiens ketika menonton
acara tersebut. Ada dua jenis:
-
Gameshow:
menampilkan acara dimana terdapat tantangan atau perlombaan yang harus
dilakukan peserta acara tersebut. Acara ini dapat dinikmati dengan baik oleh audiens
dan tak jarang membuat audiens dapat terlibat di dalamnya seperti kuis
interaktif. Contoh acara: Berpacu dalam Melodi.
-
Reality show:
Acara yang menampilkan kejadian sehari-hari yang dibentuk dalam sebuah acara
dan ditampilkan se-natural mungkin tanpa menghindari adanya gimmick dan acting dari
pelaku acara tersebut. Contoh: Katakan Putus.
Kedudukan Televisi saat ini
Saat ini televisi sebagai media massa
memiliki peran sentral bagi masyarakat, terutama di Indonesia. Peran tersebut
lahir karena televisi di Indonesia saat ini memiliki trend untuk mengikuti
kemauan pasar dan seakan-akan meninggalkan tujuan utama sebagai sarana penyiaran
informasi publik. Apa yang menjadi kemauan pasar malah menjadi sasaran bagi
televisi untuk membuat program. Keadaan ini menimbulkan pro dan kontra. Pro karena
dapat menaikkan rating televisi tersebut dan kontra karena belum tentu kualitas
acara yang dibuat akan dapat dikatakan bagus. Hal ini tentu melenceng dari tujuan
utama hadirnya televisi sebagai sarana penyiaran informasi. Apalagi terdapat
fungsi-fungsi dari televisi yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Semoga ke
depannya, perusahaan media lebih pandai memperhatikan kondisi agar dapat
mempertahankan bisnis namun tidak lupa akan peran utama televisi di masyarakat.
2 comments
Lanjutkann
BalasHapussiap 76 kami lanjutkan
Hapus