Perkembangan Televisi

By Asekebi - Mei 18, 2018

     

Televisi merupakan media massa yang memadukan antara audio dan gambar sehingga penerima pesan akan menerima pesan dalam bentuk dua rupa, lisan dan visual. Secara harafiah, televisi merupakan gambar dan suara yang disajikan kepada penerima pesan dengan bantuan transmisi sehingga pesan dapat diterima meskipun terdapat jarak yang jauh antara pengirim dan penerima pesan.
Adapun sejarah dan perkembangan televisi secara umum/internasional sebagai berikut:
a.       Ditemukan cara pengiriman gambar melalui medium udara oleh Paul Nipkov (1883-1884)
b.       Sistem transmisi televisi dengan menerapkan sistem transmisi Jenkins (1925)
c.       Perusahaan General Electronics mulai mengadakan siaran secara rutin (1928)
d.       Siaran televisi pada World’s Fair Day yang menjadi puncak kemajuan televisi di Amerika Serikat pada pra-Perang Dunia II
e.       Pemancar televisi mulai bertambah di Amerika Serikat pasca PD II (1946)
f.        Televisi berwarna mulai diperkenalkan (1940)
g.       Ditemukan remote kontrol televisi oleh Adler dan Polley dari Amerika Serikat (1956)
h.       Prototipe televisi plasma oleh Bitzer dan Slottow (1964)
i.         RCA mnegeluarkan televisi layar datar (1968)
j.         Televisi dengan tampilan organic light emitting diode (OLED) diperkenalkan oleh Kodak
k.       Siaran TV kabel di Amerika seperti Star TV (1980)
l.         Siaran HDTV oleh NHK Jepang (1981)
m.     Layar plasma diperkenalkan oleh Larry Webber (1995)
n.       Penggunaan televisi digital secara luas (2008)
Sedangkan sejarah pertelevisian di Indonesia sendiri dimulai pada tanggal 17 Agustus 1962 dimana TVRI mulai mengudara dengan menyiarkan upacara HUT RI ke XVII di Lapangan Istana Merdeka Jakarta. Kemudian TVRI melanjutkan siaran dengan menyiarkan upacara pembukaan Asian Games keempat di Jakarta dan meliput kegiatan Asian Games. Seusai Asian Games, TVRI tetap mengudara dengan mulai menyiarkan iklan mulai bulan Maret 1963. Namun, program iklan yang sempat terkenal “Mana Suka Siaran Niaga” harus berakhir pada tahun 1981 karena alasan politis. TVRI sendiri memiliki fungsi sebagai sumber informasi dan penghubung bagi masyarakat kepada pemerintah.
Di akhir 1980-an, mulai muncul siaran swasta dimulai dengan RCTI pada 24 Agustus 1989. Kemudian disusul oleh televisi lain seperti SCTV, TPI, ANTV, dll. Pada tahun 2012 di Indonesia sendiri sudah terdapat 62 stasiun televisi.
Fungsi Televisi
Effendy dalam Sholichah menjelaskan tiga fungsi dari media:
a.       Fungsi Informasi
Televisi sebagai penyebar informasi secara luas ke khalayak
b.       Fungsi Pendidikan
Acara-acara di televisi memiliki nilai atau value bagi khalayak sehingga bisa menjadi bahan pembelajaran masing-masing individu penerima pesan.
c.       Fungsi persuasi
Tayangan iklan dapat membantu suatu lembaga dalam memengaruhi pola pikir masyarakat terhadap suatu produk yang dihasilkan lembaga tersebut.
Jenis Program Televisi
a.       Program Informasi
Terbagi atas dua jenis:
-          Hard News, penyebaran informasi yang bersifat informatif dan berpengaruh kepada khalayak. Contoh: siaran berita
-          Soft news: informasi yang bersifat mendalam dan bagi masyarakat perlu diketahui namun tidak harus secepat penginformasian hard news. Contoh: talkshow, dokumenter
b.       Hiburan: memiliki tujuan untuk menghibur audiens, membuat rileks audiens ketika menonton acara tersebut. Ada dua jenis:
-          Gameshow: menampilkan acara dimana terdapat tantangan atau perlombaan yang harus dilakukan peserta acara tersebut. Acara ini dapat dinikmati dengan baik oleh audiens dan tak jarang membuat audiens dapat terlibat di dalamnya seperti kuis interaktif. Contoh acara: Berpacu dalam Melodi.
-          Reality show: Acara yang menampilkan kejadian sehari-hari yang dibentuk dalam sebuah acara dan ditampilkan se-natural mungkin tanpa menghindari adanya gimmick dan acting dari pelaku acara tersebut. Contoh: Katakan Putus.
Kedudukan Televisi saat ini

Saat ini televisi sebagai media massa memiliki peran sentral bagi masyarakat, terutama di Indonesia. Peran tersebut lahir karena televisi di Indonesia saat ini memiliki trend untuk mengikuti kemauan pasar dan seakan-akan meninggalkan tujuan utama sebagai sarana penyiaran informasi publik. Apa yang menjadi kemauan pasar malah menjadi sasaran bagi televisi untuk membuat program. Keadaan ini menimbulkan pro dan kontra. Pro karena dapat menaikkan rating televisi tersebut dan kontra karena belum tentu kualitas acara yang dibuat akan dapat dikatakan bagus. Hal ini tentu melenceng dari tujuan utama hadirnya televisi sebagai sarana penyiaran informasi. Apalagi terdapat fungsi-fungsi dari televisi yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Semoga ke depannya, perusahaan media lebih pandai memperhatikan kondisi agar dapat mempertahankan bisnis namun tidak lupa akan peran utama televisi di masyarakat. 

  • Share:

Liat Materi Lainnya

2 comments